Entri Populer

Selasa, 07 Desember 2010

Renungan satu Muharam 1432 H

4:100
Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ( An Nisaa: 100)
Tanggal 1 Muharam disebut sebagai awal penghitungan kalender umat Islam. Di dalamnya terdapat sejarah yang sangat dalam mengenai perjalanan umat Islam dalam menegakkan Islam, dalam menggapai Ridha Allah.
Perjalanan hijrah dari Mekah ke Medinah menjadi momentum emas dalam sejarah Islam yang merupakan titik cerah awal perkembangan Islam. Subhanallah. Jasa para syuhada, kaum muhajir yang di panas terik dan ancaman kaum musyrikin tidak akan pernah hilang dalam ingatan kaum muslimin
Keberanian para mujahid untuk hijrah secara fisik tidak lain adalah perjalanan ruhiah dalam hijrah untuk mendapatkan Ridha Allah. Fisik kaum muslimin tidak akan tergerak apabila ruhiahnya miskin dari kedekatan dengan Allah. Ruhiahnya takkan bangkit untuk menggerakkan badan jika tidak ada kecintaan kepada Allah Azza Wa Jalla.
Dari sekian banyak hikmah hijrah, Surat An Nisaa ayat 100 memberikan gambaran betapa hijrah kepada Allah dan Rasul akan membuat lapang dada, akan membuat kehidupan dunia membahagiakan. Benar memang terlihat seperti perjuangan fisik yang berat namun ruhani terasa bahagia karena semuanya dilakukan untuk Allah, bukan untuk mahluk.
Jadi seseorang yang melakukan hijrah pada era sekarang bermakna bahwa dia secara ruhiah perlu mengukuhkan diri kecintaan kepada Allah SWT. Perlu sambungan yang erat dengan Allah melalui ibadah yang sudah ditetapan seperti Shalat, Zakat, Puasa dan Haji.
Ibadah seperti itulah yang akan menguatkan ruhiah. Akan meluruskan niat dan memperbaiki kedekatan dengan Allah dari waktu ke waktu. Bertambah umur kita berarti berkurang jatah kehidupan di dunia. Maka Tahun Baru Hijriyah merupakan momentum untuk meningkatkan Dzikrullah setiap saat.
1 Muharam adalah momentum untuk menghitung hari, berapa sisa umur kita dunia dan apa bekal di akhirat. Itulah pentingnya mengingat tanggal.
Hari ini sudah menjadi kenyataan maka saatnya mengisi untuk semakin dekat kepada Allah, semakin kental Dzikrullah. Caranya, duduk diam sejenak kemudian merenungkan dan berdzikir dengan khusyu.
Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. (Al Ahzab: 41)
Semua manusia termasuk kita akan kembali kepada-Nya. Semakin bertambah tanggal semakin bertambah dekat kepada panggilan-Nya yang tidak dapat ditolak.
Sering kita lupa dalam peringatan Hijriyah ini bahwa pada akhirnya kita sebagai mahluknya akan kembali. Maka dalam menangkap makna hijrah ini maka Allah lah yang menjadi tujuan dan Rasulullah sebagai teladan.
Sehingga mulai sekarang kita akan mengatakan bahwa:
6:161
Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam (Al Anam:162)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar